Mendapat amanah menjadi seorang Anggota Dewan bukan berarti harus meninggalkan passion. Setidaknya inilah yang penulis tangkap dari Mas Kus, panggilan akrab Ustadz Khusaini, Anggota Dewan DPRD Bengkalis dari Fraksi PKS ini. Kegemarannya bertani dan beternak ia salurkan melalui sebuah Kelompok Tani dan Ternak yang beliau bina sejak 2008 lalu.
Di Kelompok Tani dan Ternak Bina Karya Tani Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan Mandau, Bengkalis ini Mas Kus menyalurkan hobinya. Meski letaknya di daerah pinggiran, kelompok tani ini berhasil menjadi role model di Kabupaten Bengkalis khususnya. Betapa tidak, di bidang peternakan, pada 2009 lalu tercatat bahwa kelompok ini “hanya” memiliki 40 ekor sapi saja. Namun pada pekan pertama Maret 2013 ini sudah mencapai 126 ekor. Dengan komposisi 40 ekor sapi jantan dan sisanya betina. Apabila rata-rata per ekor Rp. 8 juta, maka keseluruhan sapi bernilai di atas 1 milyar. Luar biasa! Alhamdulillah….
Selanjutnya di bidang pertanian, kelompok ini telah memiliki 8 hektar ladang yang telah menghasilkan Padi Ladang hingga 97 ton di tahun 2012 lalu. Dan di awal tahun 2013 ini sedang ditanami jagung varietas unggul. Tentu saja, untuk ukuran sebuah kelompok tani tingkat desa, ini merupakan pencapaian yang tak bisa dibilang biasa.
Dibalik cerita sukses di atas, tentu saja tak bisa lepas dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Selain Mas Kus, bertindak sebagai ketua kelompok ini yakni Pak Sarju, kader PKS yang juga mengemban amanah sebagai Ketua DPRa PKS Desa Kesumbo Ampai, sekaligus Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kesumbo Ampai, serta kader-kader lain yang turut berjuang dan mengemban amanah dari masyarakat untuk membesarkan kelompok ini.
Pada awalnya, Mas Kus yang memiliki kegemaran pada bidang peternakan dan pertanian ini melihat potensi yang besar pada diri kader-kader PKS di Desa Kesumo Ampai. Di samping lingkungan yang mendukung untuk usaha di bidang tersebut. Hingga tergeraklah hati pria asal Yogyakarta ini untuk mendorong para kader PKS tempatan guna mengelola sumber daya serta potensi yang ada dengan cara membentuk sebuah kelompok tani yang berkembang hingga sekarang.
Dampak dari keberadaan kelompok tani ini pun terbilang luar biasa. Bukan hanya hasilnya yang bisa dinikmati masyarakat Desa Kesumbo Ampai secara langsung, namun adanya kelompok tani ini juga berhasil menyerap tenaga kerja masyarakat tempatan yang bersedia menggarap lahan pertanian maupun beternak sehingga mampu mengurangi angka pengangguran.
Melihat hasil dari kontribusinya, Mas Kus tak langsung merasa puas. Beliau berharap akan muncul kelompok-kelompok tani dan ternak lainnya yang bisa berdiri dan berhasil seperti kelompok yang sudah terbentuk ini. Karena itu itu, beliau dan kader-kader PKS yang terlibat dalam bidang ini terus bahu membahu meningkatkan kualitas masyarakat daerah pinggiran dengan membantu mereka mendapatkan bantuan, penyuluhan serta pelatihan di bidang peternakan dan pertanian.
Di sela-sela kesibukannya, Mas Kus selalu membuat jadwal tersendiri untuk mengunjungi kelompok ini. Disana, ia betah berlama-lama untuk berdiskusi, memberikan saran, serta membantu pengurusnya menyusun program-program di masa datang. Tak canggung, ia juga selalu menyempatkan diri untuk turun langsung melihat perladangan dan atau hanya “bermain” dengan sapi-sapi ternaknya.
Tentu saja, ini bukan akhir cerita dari perjuangan Mas Kus. Barangkali suatu hari nanti, kita akan melihat beliau bukan hanya “bermain” dengan sapi. Bisa jadi kambing, kerbau, serta ternak lainnya. Dengan kelompok yang berbeda, di tempat yang berbeda pula, dan dengan pencapaian yang sama luar biasanya. Kita tunggu dan do’akan bersama.