Genjot Pertumbuhan Industri Manufatur Melalui Optimalisai KEK

Berita

Jakarta (23/11) – Industri manufaktur non migas tumbuh 6,50 persen selama bulan Januari sampai dengan September 2012. Berdasarkan data kementerian perindustrian, khusus pada triwulan ketiga 2012 yaitu dari bulan Juli sampai September, industri manufaktur nonmigas mampu tumbuh 7,27 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pada triwulan 1 dan 2 mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun 2011.

Sepanjang tahun 2011, industri manufaktur nonmigas tumbuh 6,8 persen. Sektor industri nonmigas selama 2011 tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok industri logam dasar besi dan baja 13,06 persen; makanan, minuman dan tembakau 9,19 persen; tekstil,barang kulit dan alas kaki 7,52 persen.

Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Ekuintek Dr. Sohibul Iman memberikan apresiasi positif terhadap pertumbuhan ini. “Kami berharap industri manufaktur dapat memiliki leverage (daya ungkit) yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,” kata Iman.

Industri barang dari karet, pupuk, dan kimia mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu 8,91 persen. Kemudian disusul oleh kelompok industri semen dan barang bukan logam 8,75 persen, industri minuman dan tembakau 8,22 persen, industri alat angkut, mesin dan peralatan 7,52 persen.

Sohibul Iman mengatakan, Pemerintah sebaiknya mendorong pertumbuhan industri, terutama sektor industri menengah dan kecil serta industri barang penunjang.

“Iklim usaha harus dijaga supaya tetap kondusif agar pertumbuhan industri manufaktur nonmigas tetap tinggi”, katanya.

Lebih lanjut Iman menegaskan agar pengembangan industri menengah dan kecil mendapat perhatian pemerintah. “Jangan hanya industri skala besar saja yang diperhatikan”, kata Iman.

Sohibul Iman berpendapat, sektor industri manufaktur juga perlu ditingkatkan dengan mengoptimalkan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Dengan fasilitas fiskal dan non fiskal seperti perpajakan, kepabeanan, perdagangan, pertanahan, keimigrasian,ketenagakerjaan, perizinan,permodalan,kepelabuhan dan keamanan, KEK dapat meningkatkan pertumbuhan industri, ekspor,investasi dan menyerap tenaga kerja.

“Tidak hanya itu, KEK juga berpotensi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif produk lokal dan kualitas SDM domestik melalui transfer teknologi”, pungkas Iman.

Leave a Reply

Your email address will not be published.