Menikmati Ramadhan di Jepang

Islam di Jepang Ramadhan Tausyiah Uncategorized

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (Q.S. 2:183)

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang spesial bagi setiap muslim.

Di dalamnya terdapat berbagai keutamaan yang tidak terdapat pada bulan lainnya: Ampunan, limpahan ganjaran pahala, dsb. Suasana kemeriahan biasanya sangat terasa di Indonesia: di masjid, di rumah bersama keluarga, di jalan-jalan, di tempat kerja, hingga siaran televisi.

Di Jepang, seorang muslim menjadi minoritas di lingkungannya. Alhasil, suasana kemeriahan Ramadhan secara umum tidak begitu terasa di lingkungan warga muslim di Jepang.

Walaupun demikian, suasana yang tidak terlalu meriah bukan menjadi alasan bagi warga muslim di Jepang untuk tidak antusias menyambut dan mengisi bulan yang suci ini.

Justru banyak peluang bagi warga muslim di Jepang untuk secara aktif memeriahkan dan menikmatinya. Sebagai langkah awal, kita bisa memeriahkannya di rumah sendiri, bersama keluarga kita. Menghias rumah dengan suasana Ramadhan serta membuat program target-target ibadah Ramadhan yang hendak dicapai seperti membaca Al-Qur’an, shalat tarawih/tahajjud, shalat sunnah, infaq, i’tikaf di Masjid khususnya pada 10 malam terakhir, dll.

Selain meningkatkan ibadah-ibadah pribadi di atas, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan silaturahim.

Rasulullah saw. bersabda:

“Wahai manusia, tebarkan salam, berilah makan, sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah di malam hari saat manusia tertidur, niscaya kalian akan masuk ke dalam Surga dengan selamat.”[HR. At-Tirmidzi]

Memperbanyak perjumpaan dengan teman dan kolega, menyapa dan mengunjungi sanak keluarga, mengunjungi masjid dan acara-acara buka puasa bersama akan membuat suasana Ramadhan menjadi menyenangkan dan membuat kita bisa menikmatinya.

Di lingkungan dekat rumah, kita bisa mengadakan acara buka puasa bersama dengan warga muslim Indonesia, yang biasanya jarang bertemu darat, mengundang orang Jepang untuk menghadirinya, pergi ke masjid untuk melakukan ibadah dan berjumpa dengan saudara seiman dari belahan dunia lainnya.

Hal-hal tersebut tentu menambah kenikmatan selain saat kita berbuka puasa setelah menahan lapar dan dahaga sekitar 16 jam lamanya. Tentunya, dalam berbagai kenikmatan yang bisa kita raih di bulan Ramadhan, baik di Jepang, di Indonesia, di manapun kita berada, kenikmatan terbesar dalam menjalani Ramadhan tentunya mendapatkan ampunan Allah swt atas segala dosa-dosa kita.

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

[Hadits Riwayat Bukhari 4/99, Muslim 759. Makna “Penuh iman dan Ihtisab’ yakni membenarkan wajibnya puasa, mengharap pahalanya, hatinya senang dalam mengamalkan, tidak membencinya, tidak merasa berat dalam mengamalkannya]

Semoga, Allah swt memudahkan kita agar Ramadhan tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.

Wallaahu’alam bishshawab.

Photo by Danny Choo

Leave a Reply

Your email address will not be published.