Pulang Mendadak ke Indonesia dalam Kondisi Pandemi (Bagian Pertama)

Artikel Seri Kehidupan di Jepang

Penulis: Endrianto Djajadi

Ahad kemarin tanggal 15 Agustus 2021, istri tiba-tiba harus pulang ke Indonesia karena ada urusan keluarga. Bagi kita yang hidup di Jepang, tentu perlu tahu bagaimana proses kepulangan ke Indonesia pada masa pandemi ini.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk kepulangan yang mendadak adalah:

  1. Tiket pesawat
  2. Tes PCR
  3. Hotel karantina di Indonesia
  4. Mengisi e-HAC

Dari beberapa teman dan juga informasi dari beberapa grup, saya mendapatkan daftar klinik untuk tes PCR dan juga nama-nama hotel untuk karantina di Indonesia.

Dalam tulisan ini, saya akan sedikit berbagi info tempat tes PCR dan hotel yang istri saya gunakan.

  1. Tiket Pesawat

Untuk tiket, mungkin sahabat-sahabat tidak bisa meniru cara saya. Karena sebenarnya tiket ini sudah dipesan sejak tahun lalu. Tetapi karena ada pandemi, maka tiket ini dibuat open untuk digunakan kapan saja sampai tahun 2023. Ini kebijakan dari Garuda untuk tiket yang terdampak karena pandemi Covid-19. Alhamdulillah tidak ada penambahan biaya.

Saya hanya mengontak Garuda di +62-21-2351-9999. Mereka akan tanya kode tiket yang terakhir, nama penumpang, tanggal, jam keberangkatan, dan kode pesawat. Setelah informasi sesuai dengan database mereka, kita bisa reservasi penerbangan yang kita inginkan. Untuk melihat jadwal penerbangan Garuda dari Jepang, bisa dilihat di tautan berikut.

Untuk bulan Agustus 2021, Garuda hanya terbang di hari Jumat dan Ahad bila berangkat dari Haneda. Untuk tiket yang mendadak, mungkin sahabat-sahabat bisa coba di beberapa travel atau langsung ke konter maskapai di bandara atau kontak langsung ke Kantor Garuda di Tokyo.

  1. Tes PCR

Kliniknya bernama Nearme yang berlokasi di dekat JR Yamanote Line Hamamatsu-cho Station. Kita bisa melihat petunjuk arah menuju lokasi dari web mereka di sini.

Biaya PCR dan sertifikat dalam bahasa Inggris sebesar 22.000 Yen. Bila kita dalam keadaan terdesak dan ingin mendapatkan sertifikat di hari yang sama, bisa menambahkan 3.300 Yen, sehingga biaya total 25.300 Yen.

Sebagai contoh, istri tes PCR hari Sabtu jam 11 pagi dan katanya PCR akan selesai jam 19. Tetapi bila selesai lebih cepat, mereka akan menelepon saya. Pukul 16.00 ada telepon dari klinik yang mengabarkan bahwa hasil PCR negatif dan sertifikat sudah bisa diambil. Untuk pengambilan sertifikat, kita diminta untuk mengambilnya di kantor mereka (bukan di kliniknya) yang berlokasi di alamat 5th Floor, SW Shimbashi Building, 6-14-5 Shimbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0004.

Keunikan klinik ini adalah mereka melayani pertanyaan dalam Bahasa Inggris dan kita bisa diskusi dengan mereka melalui aplikasi Line. ID Line mereka: Clinic Nearme.

Karena pesawat akan terbang di hari Ahad, jadi Sabtu pagi saya coba tanya ke klinic tersebut; apakah bisa tes PCR dalam keadaan mendadak seperti ini? Saya ingin Sabtu pagi tes dan Sabtu sore dapat sertifikatnya. Awalnya mereka katakan hari Sabtu ini sudah penuh untuk tes PCR, mereka meminta alternatif tanggal dan jam yang baru. Setelah saya berdiskusi melalui Line dan saya jelaskan bahwa ini situasi yang urgen dan akan berangkat di hari Ahad pagi, akhirnya mereka menginfokan bahwa bisa tes PCR asalkan saya tiba di klinik jam 11 pagi. Alhamdulillah tes berjalan lancar. Hasil PCR ini akan dicek ketika kita check in di Bandara Haneda. Setelah itu, hasil PCR akan dikembalikan kepada kita. Di Bandara Soekarno Hatta, hasil PCR ini juga akan dicek setelah kita mendarat.

  1. Reservasi Hotel Karantina

Beberapa bulan lalu karantina di hotel berdurasi selama 6 hari 5 malam. Untuk saat ini, karantina lebih lama lagi menjadi 8 hari 7 malam. Setelah saya lihat-lihat berbagai hotel dari daftar yang ada, akhirnya saya memilih untuk reservasi di Hotel Holiday Inn Express Jakarta Wahid Hasyim. Berikut ini tautannya.

Untuk 8 hari 7 malam, biayanya 7,4 juta Rupiah dengan fasilitas:

  1. Makan pagi, siang, malam
  2. PCR 2x (ketika check in dan check out).
  3. Laundry maksimal 5 helai per hari
  4. Transportasi dari bandara ke Hotel
    Bila ingin memilih kamar untuk 2-3 orang, tambah 3,2 juta Rupiah per orang.

Pelayanannya sangat cepat karena kita bisa WA dan diskusi dengan narahubungnya. Saya mengontak Ibu Devita Lestari di +62-878-7719-4871. Saya diskusi panjang dan menanyakan berbagai hal tentang reservasi hotel dan responnya sangat cepat. Beliau membantu reservasi hotel dan mengirimkan QR Code beserta informasi yang berisi nama, nomor penerbangan dan nama hotel. QR Code ini akan dicek di Bandara Soekarno Hatta, yang menandakan kita sudah memesan hotel untuk karantina. Bila sahabat-sahabat ingin reservasi hotel melalui Ibu Devita, sahabat-sahabat boleh memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa ini atas rekomendasi dari saya (Endri dari Jepang).

Di Bandara Soekarno Hatta nanti, kita akan diarahkan ke konter hotel yang sudah kita pesan dan diarahkan ke transportasi dari bandara ke hotel. Jadi tiap-tiap hotel ada penanggung jawabnya yang siap siaga di bandara untuk mengarahkan para tamu.

Yang cukup membantu, kita bisa menggunakan kartu kredit untuk pembayarannya. Pembayaran dilakukan ketika check in.

  1. Mengisi e-HAC

Sebelum terbang, sebaiknya kita mengisi data tentang kedatangan kita di Indonesia. Data tersebut bisa diisi di tautan https://inahac.kemkes.go.id. Informasi terkait kedatangan kita, nomor penerbangan, hingga nomor tempat duduk kita di pesawat juga harus diisi di formulir ini.

Demikian sekilas informasi yang bisa saya bagi, semoga bermanfaat.

Yokohama, 16 Agustus 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published.