Sejak terjadi penyerangan teror di Amerika Serikat, pada September 2001 lalu, Islam menjadi identik dengan teror. Begitu pula di mata orang-orang Jepang, ketika mendengar tentang Islam, maka bayangan yang ada adalah teror, dan kekerasan. Beberapa kasus yang menimpa muslim di Jepang misalnya, kesulitan untuk bisa meminjam apartemen, atau tak ada pengunjung yang mau datang ke toko atau restorannya lagi, dan tak mendapatkan perlakuan dingin di tempat bekerja.
Bencana Gempa, dan Tsunami yang menimpa Jepang pada bulan Maret 2011 lalu, menjadi awal babak baru bagi para pemeluk Islam di Jepang. Ajaran Islam yang mengajarkan para pemeluknya untuk membantu orang yang kesulitan telah menggerakkan muslim di Jepang, yang berasal dari berbagai negara untuk memberikan bantuan. Dalam berita ini, diangkat tentang bantuan yang dikorrdinasikan oleh salah satu Masjid di Tokyo, yaitu Masjid Otsuka, yang berada di kawasan Toshima-ku.
Pengurus Masjid Otsuka, ust. Aqeel Sidiq, yang berasal dari Pakistan dan telah menetap 40 tahun lebih di Jepang ini, mengajak warga orang Jepang di sekitar Masjid untuk bekerjasama memberikan bantuan kepada para korban bencana alam. Warga sekitar Masjid yang selama ini punya bayangan yang kurang baik tentang Islam, perlahan berubah pemikirannya melihat ketulusan orang-orang Islam yang membantu para korban bencana alam.
Masjid otsuka sendiri telah lebih dari 80 kali melakukan program dapur umum, untuk memberikan menyajikan makanan di tempat-tempat bencana. Tak hanya masjid Otsuka, orang-orang Islam dari berbagai masjid dan organisasi pun turut membantu melaksanakan kegiatan-kegitan bantuan kepada korban bencana gempa, dan tsunami. Mudah-mudahan dengan usaha ini, Islam bisa menjadi semakin mudah diterima oleh masyarakat Jepang, dan makin berkembangnya Islam di Jepang.